FACULTY OF MEDICINE
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KERACUNAN MINYAK TANAH

Go down

KERACUNAN MINYAK TANAH Empty KERACUNAN MINYAK TANAH

Post by Admin Wed Nov 07, 2007 12:42 pm

Karakteristik
Minyak Tanah :



Minyak
tanah (kerosene) merupakan cairan bahan bakar yang jernih, tidak berwarna,
tidak larut dalam air, berbau, dan mudah terbakar. Termasuk dalam golongan
petrolium terdistilasi hidrokarbon. Memiliki berat jenis 0,79. Titik didih
163oC – 204oC, titik beku –54oC.


Efek
Toksik Minyak Tanah






  • Efek
    pada paparan akut minyak tanah :



  • Kontak
    kulit : kering, dapat iritasi,
    menyebabkan rash



  • Absorbsi
    kulit :
    jarang



  • Kontak
    mata :
    iritasi, dapat menyebabkan kerusakan permanen



  • Inhalasi
    : iritasi, sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi



  • Ingesti
    : sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi



  • Efek
    pada paparan kronis minyak tanah :



  • Secara
    umum : kulit pecah-pecah, dermatitis, kerusakan hepar/kelenjar
    adrenal/ginjal, dan abnormalitas eritrosit



  • Karsinogenik : terlihat pada studi eksperimental pada tikus. Pada manusia tidak
    ada data yang tercatat



  • Sistem
    reproduksi : tidak ada data yang tercatat



Insiden
Intoksikasi Minyak Tanah :







  • Terutama
    pada anak-anak < 6 tahun. Khususnya pada negara-negara berkembang.



  • Daerah
    perkotaan > daerah pedesaan



  • Pria
    > wanita



  • Umumnya
    terjadi karena kelalaian orang tua



Patofisiologi
:




Efek
toksis terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. Studi
pada binatang menunjukkan toksisitas pada paru > 140 x dibanding pada
saluran pencernaan. Aspirasi umumnya terjadi akibat penderita batuk atau
muntah. Akibat viskositas yang rendah dan tekanan permukaan, aspirat dapat
segera menyebar secara luas pada paru. Penyebaran melalui penetrasi pada
membran mukosa, merusak epithel jalan napas, septa alveoli, dan menurunkan
jumlah surfactan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru,
ataupun kolaps pada paru. Jumlah < 1 ml dari aspirasi pada paru dapat
menyebabkan kerusakan yang bermakna. Kematian dapat terjadi karena
aspirasi sebanyak + 2,5 ml pada paru (pada lambung + 350
ml). Selain itu, jumlah 1 ml/kg BB minyak tanah dapat menyebabkan depresi
CNS ringan – sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal,
ginjal, dan abnormalitas eritrosit. Namun efek sistemik tersebut jarang
karena tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada saluran pencernaan.
Minyak tanah juga diekskresikan lewat urine.


Tanda
/ Gejala Klinis :




Gejala
dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas, pencernaan,
dan CNS. Awalnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin
muntah, meskipun jumlah yang tertelan hanya sedikit. Sianosis, distress
pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat terjadi kemudian. Pada
anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung dan muntah
secara spontan. Gejala CNS termasuk lethargi, koma, dan konvulsi.



Pada kasus yang gawat,
pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal ventrikular fibrilasi
dapat terjadi. Kerusakan ginjal dan sumsum tulang juga pernah dilaporkan.
Gejala lain seperti bronchopneumonia, efusi pleura, pneumatocele,
pneumomediastinum, pneumothorax, dan subcutaneus emphysema.



Tanda lain seperti rash pada
kulit dan dermatitis bila terjadi paparan pada kulit. Sedangkan pada mata
akan terjadi tanda-tanda iritasi pada mata hingga kerusakan permanen mata.


Pemeriksaan
Penunjang :







  • Laboratorium : darah rutin, urine rutin, RFT, LFT, dan BGA


  • Radiologis : foto thorax. Terbaik 1,5 – 2 jam setelah paparan. Penderita
    dengan pneumonia umumnya akan tampak di foto pada 6 – 18 jam, namun
    pernah juga dilaporkan baru tampak setelah 24 jam.



Prognostic
Score :




Dilakukan
sebagai panduan dalam terapi dan menentukan prognosis penderita. Parameter
yang diambil adalah panas badan, malnutrisi berat, distress respirasi, dan
gejala neurologis.





Parameter



Temuan
Klinis




Poin





Panas



(-)



0





(+)



1





Malnutrisi
berat




(-)



0





(+)



1





Distress
respirasi




(-)



0





(+)
tanpa sianosis




2





(+)
dengan sianosis




4





Gejala
neurologis




(-)



0





(+)
tanpa konvulsi




2





(+)
dengan konvulsi




4




Prognostic
Score = (poin dari panas) + (poin
dari malnutrisi) + (poin dari distress pernapasan) + (poin dari gejala
neurologis)


Interpretasi
:





  • Skor
    minimum =
    0



  • Skor
    maksimum = 10



  • Skor
    > 4 berhubungan dengan lamanya MRS dan komplikasi



  • Skor
    > 8 berhubungan dengan peningkatan resiko kematian; skor <
    7 mengindikasikan anak akan selamat.






Penatalaksanaan :






  • Monitor
    sistem respirasi



  • Inhalasi
    oksigen



  • Nebulisasi
    dengan Salbutamol : bila mulai timbul gangguan napas



  • Antibiotika
    : bila telah timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis



  • Hidrokortison
    : dulu direkomendasikan, sekarang jarang dilakukan



  • Kumbah
    lambung dan charcoal aktif (arang): beberapa literatur menolak
    penatalaksanaan dengan kumbah lambung, dengan alasan dapat menyebabkan
    aspirasi dan kerusakan paru. Sedangkan literatur lain memperbolehkannya,
    utamanya bila jumlah yang ditelan cukup banyak, karena dikhawatirkan
    terjadi penguapan dari lambung ke paru.



  • Antasida
    : untuk mencegah iritasi mukosa lambung



  • Pemberian
    susu atau bahan dilusi lain



  • Anus
    dan perineum harus dibersihkan secepatnya untuk mencegah iritasi (skin
    burn) sekunder



  • Bila
    terjadi gagal napas, dapat dilakukan ventilasi mekanik (Positive End –
    Expiratory Pressure – PEEP)

Admin
Admin
Admin
Admin

Male
Number of posts : 577
Age : 36
Location : In My ROomZZ
Registration date : 2007-10-28

Character sheet
games:

https://fk-unsyiah.forumotion.com

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum