FACULTY OF MEDICINE
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

HERNIA

Go down

HERNIA Empty HERNIA

Post by Admin Wed Nov 07, 2007 12:41 pm

Hernia
merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga yang bersangkutan. Terdapat beberapa poin penting
dalam hernia, yaitu : defek/bagian yang lemah dari dinding rongga,
kantung hernia, isi hernia, dan cincin hernia (daerah penyempitan
kantung hernia akibat defek tersebut).


Berdasarkan
terjadinya, dibagi atas hernia kongenital/bawaan dan hernia yang
didapat. Hernia diberi nama menurut letaknya, misalnya diafragma,
inguinal, umbilical, femoral, dan sebagainya. Menurut sifatnya, hernia
dapat disebut hernia reponibel bila isi
hernia dapat keluar masuk. Isi hernia keluar jika berdiri atau mengedan
dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan
nyeri atau gejala obstruksi usus. Bila isi kantung hernia tidak
dapat dikembalikan ke dalam rongga disebut hernia
irreponibel. Hal ini biasanya disebabkan
oleh perlekatan isi kantung pada perineum kantong hernia. Bila tidak ada
keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus akibat perlekatan
tersebut disebut hernia akreta.


Bila
isi hernia terjepit oleh cincin hernia, disebut hernia
inkarserata atau hernia
strangulata. Disebut hernia inkarserata
bila isi kantung terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut
disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara
klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia irreponibel
dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut hernia
strangulata. Sebenarnya gangguan vaskularisasi sudah terjadi saat
jepitan dimulai, dengan berbagai tingkat gangguan mulai dari bendungan
sampai nekrosis.


HERNIA
INGUINALIS
: dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena
sebab yang didapat. Pria > wanita. Faktor yang berperan adalah
terbukanya processus vaginalis, peninggian tekanan di dalam rongga
perut, dan kelemahan otot dinding perut (pada trigonom Hesselbach).
Tekanan rongga perut yang tinggi secara kronis dapat berupa batuk
kronis, hipertrofi prostat, konstipasi, ascites, kehamilan multipara,
obesitas, dll. Hernia inguinalis bisa berupa hernia
inguinalis medialis
maupun hernia
inguinalis lateralis
. Hernia inguinalis yang mencapai scrotum
disebut hernia scrotalis.


Keluhan
dan tanda klinik yang timbul bergantung pada keadaan isi hernia, ada
tidaknya perlekatan, maupun komplikasi yang telah terjadi. Pada hernia
reponibel, keluhan yang timbul hanya berupa benjolan di lipat paha yang
muncul pada waktu berdiri/batuk/bersin/mengedan, dan menghilang setelah
berbaring. Keluhan nyeri pada hernia ini jarang dijumpai, kalaupun ada
dirasakan di daerah epigastrium atau para umbilical berupa nyeri
visceral akibat regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus
masuk ke dalam kantung hernia. Bila telah timbul inkarserasi atau
strangulasi, dapat timbul nyeri yang hebat dan keluhan mual -
muntah.


Pengelolaannya
bisa dengan pengobatan konservatif, maupun
tindakan definitif berupa operasi. Tindakan
konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian
penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi. Jika reposisi tidak berhasil, dalam waktu 6 jam harus
dilakukan operasi segera. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari
herniotomi dan hernioraphy.


Komplikasi
hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain
obstruksi usus sederhana hingga perforasi
(lubangnya) usus yang akhirnya dapat menimbulkan abses
lokal
, fistel atau peritonitis.


Terdapat
banyak jenis hernia yang lain, antara lain :




  1. Hernia
    femoralis
    : berupa benjolan di lipat paha melalui anulus
    femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis
    yang berbentuk corong sejajar dengan vena femoralis sepanjang sekitar
    2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.



  2. Hernia
    umbilicalis
    : merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga
    perut yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar) akibat peninggian
    tekanan intra abdomen. Merupakan kelainan kongenital. Hernia ini
    biasanya akan regresi spontan dalam 6 bulan sampai 1 tahun, bila
    cincin hernia < 2 cm. Bila lebih dari 2 cm, perlu tindakan operasi.



  3. Hernia
    paraumbilicalis
    : hernia melalui suatu celah di garis tengah
    tepi atas umbilicus.



  4. Hernia
    epigastrika
    : hernia yang keluar melalui defek di linea alba
    antara umbilicus dan processus xyphoideus.



Dengan
penanganan yang dini, komplikasi yang mungkin timbul dapat dihindari.
Admin
Admin
Admin
Admin

Male
Number of posts : 577
Age : 36
Location : In My ROomZZ
Registration date : 2007-10-28

Character sheet
games:

https://fk-unsyiah.forumotion.com

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum