FACULTY OF MEDICINE
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

100 Hari Saja

Go down

100 Hari Saja Empty 100 Hari Saja

Post by Admin Tue Oct 30, 2007 7:58 pm

1OO Hari saja








Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa
melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka
sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.


Tina : "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya
pacar yang bias berbagi waktu denganku."

Peter : "kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua
saja yang tidak punya pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam
beberapa saat)



Tina : "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"

Peter : "Eh? permainan apaan?"

Tina : "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu
tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Peter : "baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan
ke depan."

Tina : "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter : "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen
deh. katanya film itu bagus"

Tina : "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke
ya... ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..." (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan
Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)





Hari ke 2:

Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana
kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada
situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak
berliontin bintang untuk Tina.



Hari ke 3:

Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt,
makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan
untuk pertama kalinya.



Hari ke 7:

Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak
pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan
lembut.



Hari ke 25:

Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk
menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angina berpadu dengan suara
gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat
bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.




Hari ke 41:

Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue
buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya
membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu,
dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.




Hari ke 67:

Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi
stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan
Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.




Hari ke 72:

Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran
untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan
"Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang" kemudian peramal itu
meneteskan air mata.



Hari ke 84:

Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi
karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan
berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir
dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka
berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.



Hari ke 99:

Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.



15:20 pm

Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar."

Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu
mau minum apa?"

Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya" Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena
dimana-mana Jakarta selalu macet.



15:30 pm

Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga. Tiba-tiba
seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.



Peter : "Ada apa pak?"

Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu" Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana,
di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina
bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan
mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat
darurat selama 8 jam 10 menit.

Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.




23:53 pm

Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat
ini dalam kantung bajunya." Dokter memberikan surat yang terkena percikan
darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat
Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan tina
dan menggenggam tangan Tina

dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka
yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah
matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.




Dear Peter...

ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui
bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua

hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau
adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha
untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta
apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita.
Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin
kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya
dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat
sayang padamu.



23:58

Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita
bersama-sama selamanya. Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! Hari yang kita
lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan
ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku,
jangan biarkan aku kesepian! Tina, Aku sayang kamu...!"



Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Tina berhenti berdetak.

Hari itu adalah hari ke 100...



Note :

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak
akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tahu siapa
yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.





True love doesn't have a happy ending , because true love never ends....
Admin
Admin
Admin
Admin

Male
Number of posts : 577
Age : 36
Location : In My ROomZZ
Registration date : 2007-10-28

Character sheet
games:

https://fk-unsyiah.forumotion.com

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum