OSTEOPOROSIS
Page 1 of 1
OSTEOPOROSIS
Adalah
suatu keadaan dimana kepadatan tulang mulai
berkurang dan disertai kerusakan mikroarsitektur tulang, sehingga
tulang akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Osteoporosis
dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Namun resiko terjadinya
osteoporosis pada wanita lebih tinggi karena mengalami menopause (>
45 tahun). Yaitu masa dimana terjadi penurunan kadar hormon estrogen
dalam tubuh (= masa berhenti haid). Sedangkan pada pria osteoporosis
terjadi di usia lanjut ( > 70 th).
Osteoporosis
disebabkan gangguan metabolisme tulang,
yaitu kerja sel penghancur tulang melebihi kerja sel pembentuk tulang.
Akibatnya lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini dapat
terjadi secara fisiologis akibat proses penuaan yang disertai dengan
menurunnya hormon, kurang asupan kalsium dan vitamin D, disertai dengan
faktor-faktor pendukung lainnya.
Gejala
yang timbul bervariasi, namun umumnya terjadi tanpa gejala, sehingga
seringkali seseorang tidak menyadari dirinya menderita osteoporosis
sampai terjadinya patah tulang. Untuk
mengetahui secara dini terjadinya osteoporosis, dapat digunakan beberapa
pemeriksaan seperti :
Akibat
yang ditimbulkan dari osteoporosis yaitu mudah terjadi patah tulang,
meskipun hanya karena trauma ringan ataupun saat mengangkat beban
berlebih. Tubuh makin lama makin membungkuk.
Untuk
itu perlu diketahui cara mencegah terjadinya osteoporosis. Antara lain
:
Pengobatan
osteoporosis :
(sumber
: buklet "Mengenal Osteoporosis", Novell Pharmaceutical
Laboratories).
suatu keadaan dimana kepadatan tulang mulai
berkurang dan disertai kerusakan mikroarsitektur tulang, sehingga
tulang akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Osteoporosis
dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Namun resiko terjadinya
osteoporosis pada wanita lebih tinggi karena mengalami menopause (>
45 tahun). Yaitu masa dimana terjadi penurunan kadar hormon estrogen
dalam tubuh (= masa berhenti haid). Sedangkan pada pria osteoporosis
terjadi di usia lanjut ( > 70 th).
Osteoporosis
disebabkan gangguan metabolisme tulang,
yaitu kerja sel penghancur tulang melebihi kerja sel pembentuk tulang.
Akibatnya lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini dapat
terjadi secara fisiologis akibat proses penuaan yang disertai dengan
menurunnya hormon, kurang asupan kalsium dan vitamin D, disertai dengan
faktor-faktor pendukung lainnya.
Gejala
yang timbul bervariasi, namun umumnya terjadi tanpa gejala, sehingga
seringkali seseorang tidak menyadari dirinya menderita osteoporosis
sampai terjadinya patah tulang. Untuk
mengetahui secara dini terjadinya osteoporosis, dapat digunakan beberapa
pemeriksaan seperti :
Pengukuran
kepadatan massa tulang (Bone Mineral Density/BMD)
dengan Densitometer.
Pemeriksaan
Laboratorium dengan mengukur petanda
biokimiawi untuk mengetahui keseimbangan pembentukan dan penghancuran
tulang.
Akibat
yang ditimbulkan dari osteoporosis yaitu mudah terjadi patah tulang,
meskipun hanya karena trauma ringan ataupun saat mengangkat beban
berlebih. Tubuh makin lama makin membungkuk.
Untuk
itu perlu diketahui cara mencegah terjadinya osteoporosis. Antara lain
:
Kalsium
yang cukup; kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang, karena
itu kebutuhan akan kalsium harus dipenuhi. Sumber kalsium yang terbaik
adalah makanan, tetapi bila tidak mencukupi maka diperlukan tambahan
kalsium dari suplemen kalsium. Makanan yang banyak mengandung kalsium
: susu, keju, yogurt. Kebutuhan kalsium usia > 50 th : 800-1200 mg.
Vitamin
D; diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium pada usus,
sehingga asupan kalsium dapat digunakan tubuh dengan maksimal.
Kebutuhan vitamin D usia > 50 th : 5 mcg.
Bifosfonat;
obat golongan bifosfonat bekerja dengan cara menghambat kerja sel
penghancur tulang secara berlebihan. Berberapa jenis obat golongan
bifosfonat seperti alendronate, dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya osteoporosis.
Olahraga
yang teratur; dianjurkan untuk melakukan weight bearing /
olahraga yang memberikan tekanan pada tulang.
Memperbaiki
kebiasaan hidup; menghindari rokok, alkohol, dan kopi yang
berlebihan karena dapat mengganggu pembentukan tulang.
Pemeriksaan
tulang; melakukan pemeriksaan tulang untuk mengetahui
osteoporosis secara dini.
Pengobatan
osteoporosis :
Terapi
hormon pengganti; terapi hormon pengganti pada wanita post
menopause. Terapi ini selain dapat mengobati osteoporosis, juga dapat
membantu meningkatkan kualitas hidup wanita.
Kalsium
dan vitamin D; asupan kalsium dan vitamin D harus memenuhi
kebutuhan tubuh.
Bifosfonat;
obat golongan bifosfonat selain dapat digunakan untuk pencegahan
osteoporosis juga dapat digunakan untuk mengobati osteoporosis karena
kerjanya yang spesifik menghambat terjadinya pengeroposan tulang
dengan cara menghambat kerja sel penghancur tulang.
(sumber
: buklet "Mengenal Osteoporosis", Novell Pharmaceutical
Laboratories).
Admin- Admin
-
Number of posts : 577
Age : 36
Location : In My ROomZZ
Registration date : 2007-10-28
Character sheet
games:
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|